Panggung Jatirogo Ekspo Berkilau, UPT SD Negeri Sugihan 1 Tampilkan Tari "Nandur Pari" yang Memukau
Malam Minggu, 31 Agustus 2025, menjadi momen yang tak terlupakan bagi keluarga besar UPT SD Negeri Sugihan 1. Bertempat di panggung utama Jatirogo Ekspo, anak-anak berbakat dari sekolah ini berhasil memukau ratusan pasang mata dengan penampilan tari tradisional yang menawan. Keikutsertaan mereka dalam acara akbar ini tak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada masyarakat luas. Dalam balutan busana petani tradisional lengkap dengan caping, para penari cilik tampil memukau membawakan tarian "Nandur Pari". Setiap gerakan, mulai dari menggarap tanah, menyemai benih, hingga merawat padi, diperagakan dengan luwes dan penuh semangat. Ekspresi ceria dan senyum yang tak pernah pudar dari wajah mereka seolah menceritakan kegembiraan dan kebanggaan menjadi bagian dari tradisi agraris yang telah mengakar kuat di Jatirogo. Diiringi musik gamelan yang syahdu dan dinamis, tarian ini berhasil menghidupkan suasana panggung. Tepuk tangan riuh dan sorak sorai penonton menjadi bukti nyata bahwa penampilan UPT SD Negeri Sugihan 1 berhasil menyentuh hati. Banyak di antara penonton yang merasa kagum dan terharu melihat bagaimana anak-anak sekecil itu mampu membawakan tarian yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna. Kepala UPT SD Negeri Sugihan 1, Bapak Yuwono, S.Pd, menyampaikan rasa bangga yang tak terhingga atas dedikasi dan kerja keras para siswa dan guru pembimbing. "Penampilan ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan wujud nyata dari komitmen kami untuk melestarikan budaya lokal. Kami ingin anak-anak sejak dini mencintai dan bangga dengan warisan leluhur mereka," ujarnya. Keberhasilan UPT SD Negeri Sugihan 1 dalam Jatirogo Ekspo tahun ini menjadi pelecut semangat bagi sekolah untuk terus berinovasi dan memberikan ruang seluas-luasnya bagi para siswa untuk mengembangkan bakat dan minat mereka, khususnya di bidang seni dan budaya. Perjalanan ini adalah pengingat bahwa seni, dalam bentuknya yang paling sederhana sekalipun, memiliki kekuatan untuk menyatukan, menginspirasi, dan menanamkan rasa cinta pada akar budaya kita sendiri.